Selasa, 09 November 2010

JANGAN DIGANGGU, KAMI SEDANG BERPERANG DENGAN BENCANA


Siapa bilang bencana tidak dapat diredam. Siapa bilang bencana tidak dapat dijinakan. Ingat, selagi masih bernafas maka kita dapat berbuat sesuatu.

Firdaus Training  Development menjadi saksi bisu,  kala sejumlah manusia duduk berkumpul, berpendapat dan berdiskusi tentang bencana. Sebut saja, Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD), DPRD, DINSOS, DINKES, BPM, TAMAN NASIONAL KELIMUTU, FIRD,YASTIM, KEPDES GOLU LADA serta OXFAM merencanakan bersama bagaimana seharusnya menjinakan bencana. Tidak gampang memang, butuh perhatian serius dari semua pihak ungkap Rafaek Minggu membuka pertemuan.

Rapat yang berlangsung tanggal 5 November 2010 itu,   mengkaji lebih dalam lagi kira-kira siapa saja yang harus berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Setali tiga uang, pertemuan yang dihadiri oleh beberapa unsur dari pemerintah serta dari swasta menggagas bersama serta upaya menjalin hubungan yang lebih baik guna melakukan sharing program masing-masing SKPD dengan pihak legislatif  sehingga dalam penganggaran nanti semua SKPD dapat mengalokasikan dananya setiap program di masyarakat yang berprespektif bencana. Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD yang diwakili oleh bapak Heri Gani serta Yustinus Sani pun memaparkan beberapa capaian termasuk melanjutkan pembahasan Ranperda Inisiatif di tingkat legislatif.

Untuk mewujudkan kabupaten Ende sebagai kabupaten yang bebas bencana maka sampai saat ini BPBD telah merencanaklan beberapa program untuk tahun anggaran 2011 dan  pada kesempatan ini kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak termasuk pihak legislatif , ungkap Farid Ladapase sekretaris BPBD.

Adapun rencan kerja yang dipaparkan secara singkat , yakni:
1. Penguatan  Kapasitas  staf BPBD
2. Mensosialisasi  tentang tupoksi BPBD
3. Melakukan assesment semua desa dan kecamatan se-kabupaten Ende

Menarik memang untuk disimak, ternyata pertemuan POKJA sudah dihadiri oleh kepala desa yakni kepala desa Golu Lada. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih atas undangan karena saya dapat menghadiri pertemuan dan bagi saya pertemuan ini sangat berarti bagi saya karena saya dapat memaparkan langsung kondsi desa yan gmemang sangat rawan dengan tanah longsor. Apalagi pertemuan ini dihadiri oleh beberapa SKPD serta anggota legislatif, ungkap Lukas Lawa Kelapa Desa Golu Lada.

Menjelang akhir pertemuan, ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan, yakni:
1. Supaya BPBD tetap memfasilitasi TSBD yang sudah ada
2.  Penguatan kapasitas di sekolah-sekolah yang rawan bencana
3. Agar pihak legislatif tetap fokus untuk memperjuangakan Ranperda Inisiatif
4. Menindaklanjuti RAM yang sudah dibuat bersama-sama masyarakat dengan pihak LSM

Sebelum berpisah tidak lupa ucapan teria kasih dari masing-masing pihak atas terselenggaranya pertemuan ini termasuk canda tawa serta gurauan dari sesama peserta …….good job bossssss

Senin, 01 November 2010

APA KATA MEREKA TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KAB..ENDE


Usia BPBD kabupaten Ende baru menjelang satu tahun. Bagai bayi yang baru lahir.  Bukan berarti harus diam dan tidak berbuat apa-apa terhadap tugas pokoknya. Memulai dan beraktifitas serta menjalankan tugas adalah keharusan.. ...Berikut petikan wawancara langsung GONG FLORES dengan  Kepala Desa Golulada, Lukas Lawa

Selamat siang pak?
Selamat siang juga.
Di Kabupaten Ende, sekarang sudah ada badan yang menangani bencana, yakni BPBD,  apa bapak sudah  tahu? Dari siapa?
Saya sudah tahu, dan kebetulan saya punya mitra dengan YASTIM dan FIRD yang selama ini bekerja dengan kami di desa.

Bagaimana pendapat bapak tentang keberadaan badan ini?
Saya merasa senang karena sudah ada yang menangani masalah bencana karena selama ini  yang kami kenal hanya Kesbangpolinmas, Dinsos serta Dinkes.
Selanjutnya badan ini harus bekerja sesuai denga tugas pokoknya yakni menangani bencana terutama  penanganan sebelum terjadi bencana seperti selama ini yang kami ikut dengan kawan-kawan LSM.

Kira-kira apa yang harus dilakuakn oleh BPBD?
Mereka harus terjun langsung ke desa-desa untuk bersosialiasi kepada masyarakat desa tentang tugas dan tanggung jawab yang mereka lakukan. Kemuadian mulai melakukan pemetaan daerah yang bencana di kabupaten Ende karena setahu saya hampir semua wilayah kabupaten Ende sangat rawan dengan bencana dan maca-macam jenis ancaman.

Desa yang bapak pimpin sudah ada TSBD. Bagaimana peran BPBD terhadap desa yang sudah memiliki TSBD?
Saya sangat mengharapkan dukungan terutama penganggaran, pengesahan secara hukum, pembagian pengetahuan, pelatihan-pelatihan serta yang paling penting lagi yakni, dukungan alat komunikasi  serta sekretariat sebagai tempat untuk komunikasi sesama anggota TSBD. Terutama di desa yang saya pimpin ini letaknya di hulu sungai.

Apa harapan yang ingin disampaikan anda kepada BPBD yang baru ini?

Belajar dari pengalaman yang saat ini masih segar dalam ingatan kita tentang letusan Merapi serta Tsunami di Mentawai,  bahwa penanganan bencana sebenarnya bukan pada saat tanggap darurat atau saat bencana tapi yang paling penting adalah penanganan sebelum terjadi bencana, karena pada saat bencana pasti banyak kerugian yang dialami terutama korban jiwa serta harta benda yang dimiliki oleh waraga. Bila perlu mulai saat ini BPBD  melakukan pertemuan dengan semua kepala desa se-kabupaten Ende untuk berdiskusi serta berdialog untuk mengetahui ancaman apa yang ada di masing-masing desa serta bagaimana solusi yang terbaik karena kepala desa lebih mengenal lebih dekat kondisi mereka.

Maaf, apa bapak sudah mengetahui di mana kantor BPBD berada?
 Belum, saya belum tahu di mana letak kantor BPBD. Katanya masih sekantor dengan KESBANGPOLIMAS.

Sudah tahu, siapa pimpinan BPBD kabupaten Ende?
Itu juga saya belum kenal siapa pimpinan BPBD kabupaten Ende.

Terima kasih pak atas waktu dan kesempatannya.
Terima kasih juga. Semoga BPBD kita maju…...