Minggu, 03 Oktober 2010

BERBAGI SUSAH DAN SENANG DI NANGANESA

Baru kali ini saya mengikuti pelatihan yang "sersan" padahal saya sudah mengikuti pelatihan sudah banyak tapi kali ini lebih bebas tapi terpimpin. Antara kawan-kawan tidak ada perbedaan padahal ada yang dari pemerintah dan ada juga dari lsm, ucap Siprianus Jamu Sekretaris BPBD kab Manggarai.

Betapa tidak selama tujuh hari berturut-turut para peserta pelatihan harus berpikir dan menganalisa tentang kondisi nyata wilayah masing-masing kabupaten terkait risiko yang ada. Rasa jenuh, lelah serta senang bercampur jadi satu. Hari demi hari, waktu demi waktu terus berganti. satu persatu peserta pelatihan tersirat rasa jenuh. Namun ada satu hal yang paling menarik semangat para peserta tidak pernah surut. hampir semua sesi kegiatan mereka lalui dengan semangat. Presentasi, adu argumen serta penjelasan dari masing-masing kelompok selalu mewarnai kegiatan setiap hari. Sesekali fasilitator memotong pembicaraan yang sudah diluar konteks. Kawan-kawan yang perlu kita lihat disini adalah alur pengisian tabelnya kita belum membahas terlalu jauh tentang isi dari tabel, ucap Mas Eko disela-sela kegiatan.

Ketika menjelang snack pagi serta makan siang hampir semua peserta merasa sedikit lega karena ada penambahan logistik untuk berpikir. Hampir tidak terlewatkan oleh semua peserta kegiatan yang satu ini. Satu persatu peserta keluar dan menikmati suguhan kopi, teh serta kue yang ala kadarnya yang disiapkan oleh ibu-ibu dapur umum ala posko banjir pengungsi. Maklum pelatihannya tentang pengurangan risiko bencana.

Hari terakhir dari serangkaian kegiatan ada sesi evaluai yang diminta oleh panitia. Setiap peserta menulis tentang kekurangan, kelebihan serta bagaimana penyajian materi serta materi yang diterima. Menariknya adalah ada ilmu baru yang diperoleh serta muncul komitmen bersama dari para peserta untuk berjuang bersama mengurangi risiko bencana dengan melepas semua atribut atau simbol lembaga, institusi dan berbagi pengetahuan sesama peserta melalui intensitas komunikasi.  Sebagai pesan terakhir dari kegiatan ini "marilah kita mengurangi risiko bencana" dimulai dengan berbagi susah dan senang selama tujuh hari di Firdaus Training Centre Nanganesa......keep fight

3 komentar:

  1. selamat berjuang kawan2 demi pengurangan risiko bencana...go go go

    BalasHapus
  2. selamat berjuang.......
    chayo...........

    BalasHapus
  3. Sudah saatnya dokumen perencanaan penganggaran pemerintah mengintegrasikan PRB secara tegaas. Rakyat dan elemen strategis mengawal program PRB. Pemerintah, rakyat dan elemen strategis bersatulah menggunakan anggaran rakyat untuk PRB demi anak-cucu kita dan negeri kita

    BalasHapus