Rabu, 02 Maret 2011

WAH..BAMBU BISA SELAMATKAN PATAH TULANG?

Tidak percaya memang kalau belum dibuktikan atau melihat dengan mata sendiri. Tapi apapun argumentasi anda komunitas di kabupaten Manggarai dapat membuktikan sendiri kalau bambu dapat menyelamatkan korban patah tulang pada kaki atau tangan.
Tanggal 18 Desember 2010, masyarakat desa Kentol kecamatan Cibal kabupaten Manggarai telah membuktikan dengan melakukan beberapa rangkaian kegiatan yakni pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) . Pelatihan yang difasilitasi oleh Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) tersebut memberikan materi dasar tentang bagaimana masyarakata atau komunitas memberikan pertolongan pertama terhadap korban patah tulang kaki atau tangan dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang ada di komunitas sehingga penderita teresebut tidak menjadi lebih parah. Pelatihan tersebut sangat berarti bagi masyarakat karena dalam keadaan terebut masyarakat atau komunitas harus mampu memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada tidak perlu panik dengan membiarkan penderitaan penderita lebih parah.
“Kami sangat senang dengan mengikuti pelatihan ini, karena ini sangat bermanfaat bagi kami terutama saat terjadi kecelakaan atau apapun bentuknya, apalagi disekitar kampung kami sangat banyak bahan-bahan lokal yang dapat kami pergunakan, papar seorang peserta. Ole...padahal bisa pakai bambu kalau tolong orang yang patah tulang sebelum di bawah ke rumah sakit, kagum seorang peserta berusia setengah baya.
Kearifan lokal memang sudah semakin pudar manfaatnya. Hal ini karena sudah munculnya penggunaan alat-alat hasil teknologi yang menjadi populer di saat ini. Tidak heran memang kalau saat ini penggunaan bahan-bahan lokal yang ada di sekitra kita menjadi berkurang. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi serta informasi yang diberikan. Padahal, kearifan lokal merupakan kekayaan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang serta sangat ramah lingkungan dan mudah diperoleh disekitar kita.
Cukup serius peserta yang terlibat dalam pelatihan tersebut. Sampai ibi-ibu yang lanjut usia pun mengikuti dengan antusias tat kala fasilitator memperagakan teknik-teknik penggunaan serta bagaimana menempelkan bambu kepada korban yang diperankan oleh peserta juga.
“Cukup antusias peserta megiktui pelatihan ini. Mereka merasa ini adalah ilmu yang sangat sulit diperoleh . Dan pada saat ini mereka merasa tidak percaya kalau bambu atau bahan lokal lain dapat menjadi alat pertolongan pertama pada korban patah tulang”, ungkap Marsel faslitator pelatihan tersebut.
Selain itu, bambu merupakan tanaman lokal yang mudah diperoleh di tingkatan komunitas , sehingga sangat baik bagi masyarakat setempat untuk mengetahui lebih jauh tentang fungsi dari bahan-bahan lokal selain bambu karena hampir semua bahan lokal sangat mudah dijumpai di setiap sudut desa termasuk juga biaya yang dibutuhkannya pun relatif murah bahkan gratis tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk membelinya........che

Tidak ada komentar:

Posting Komentar